Teh Sasa, saya adalah akhwat yang baru menikah. Alhamdulillah, saya sekarang sedang hamil anak pertama dan usia kandungan saya saat ini menjelang 3 bulan. Sebulan lagi, kata mertua, saya harus mengadakan acara 4 bulanan. Apakah benar dalam Islam ada ritual 4 bulanan atau 7 bulanan? Terimakasih atas jawabannya.
Saya turut berbahagia atas kehamilan Teteh. Semoga sang janin dapat tumbuh dengan sehat dan lahir selamat serta kelak menjadi anak yang shaleh. Amin.
Perlu dipahami bahwa menikah adalah ibadah. Hubungan intim yang dilakukan suami istri pun bernilai ibadah. Seyogianya, dalam menjalankan kewajiban suami istri tersebut diawali dengan berdoa. Rasulullah Saw. bersabda, “ Jika seseorang hendak bergaul suami istri, berdoa, ‘Dengan nama Allah. Ya Allah jauhkan kami dari setan dan jauhkan setan dari apa yang Engkau anugerahkan kepada kami.’” (H.R. Bukhari, Muslim, dan Ibn Hibban)
Hal ini dilakukan sebagai upaya mempersiapkan anak agar bertauhid dan dijauhkan dari setan sejak janin. Bukankah Allah Swt. berfirman tentang adanya perjanjian manusia dengan Allah Swt.?
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ (١٧٢)أَوْ تَقُولُوا إِنَّمَا أَشْرَكَ آبَاؤُنَا مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا ذُرِّيَّةً مِنْ بَعْدِهِمْ أَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ الْمُبْطِلُونَ
Saya turut berbahagia atas kehamilan Teteh. Semoga sang janin dapat tumbuh dengan sehat dan lahir selamat serta kelak menjadi anak yang shaleh. Amin.
Perlu dipahami bahwa menikah adalah ibadah. Hubungan intim yang dilakukan suami istri pun bernilai ibadah. Seyogianya, dalam menjalankan kewajiban suami istri tersebut diawali dengan berdoa. Rasulullah Saw. bersabda, “ Jika seseorang hendak bergaul suami istri, berdoa, ‘Dengan nama Allah. Ya Allah jauhkan kami dari setan dan jauhkan setan dari apa yang Engkau anugerahkan kepada kami.’” (H.R. Bukhari, Muslim, dan Ibn Hibban)
Hal ini dilakukan sebagai upaya mempersiapkan anak agar bertauhid dan dijauhkan dari setan sejak janin. Bukankah Allah Swt. berfirman tentang adanya perjanjian manusia dengan Allah Swt.?
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ (١٧٢)أَوْ تَقُولُوا إِنَّمَا أَشْرَكَ آبَاؤُنَا مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا ذُرِّيَّةً مِنْ بَعْدِهِمْ أَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ الْمُبْطِلُونَ